Tanjung Pura – Upaya pengangkatan bangkai kapal yang telah lama menjadi проблем di perairan Tanjung Pura dan Pulau Nangka terus menunjukkan perkembangan. Keberadaan bangkai kapal ini telah menjadi momok bagi para nelayan tradisional, terutama saat mereka beraktivitas di malam hari. Proses pengangkatan yang sedang berlangsung diharapkan dapat mengakhiri penderitaan para nelayan dan memulihkan kondisi perairan seperti semula.
Saat tim penyelamat berhasil mengangkat sebagian badan kapal ke permukaan, pemandangan yang memilukan terlihat jelas. Ratusan meter jaring nelayan yang robek dan berkarat tampak tersangkut di badan kapal yang juga telah dipenuhi karat dan biota laut. Hal ini menjadi bukti nyata betapa seringnya jaring para nelayan tersangkut dan rusak akibat bangkai kapal tersebut.
"Kami sudah bertahun-tahun menderita karena bangkai kapal ini," ungkap seorang nelayan senior dengan nada prihatin. "Setiap malam, kami selalu was-was saat menebar jaring. Tak jarang, jaring yang baru kami beli langsung rusak karena tersangkut di bangkai kapal."
Tim wartawan kami berkesempatan untuk berdialog langsung dengan sejumlah nelayan di sekitar perairan Tanjung Pura dan Pulau Nangka. Dari perbincangan tersebut, terungkap bahwa area di sekitar bangkai kapal sebenarnya merupakan salah satu lokasi yang kaya akan sumber daya ikan. Namun, potensi tersebut tidak dapat dimanfaatkan secara optimal karena risiko jaring tersangkut yang sangat tinggi.
"Dulu, sebelum ada bangkai kapal ini, kami bisa dengan leluasa mencari ikan di sini," kenang seorang nelayan yang telah puluhan tahun menggantungkan hidupnya dari laut. "Sekarang, kami terpaksa mencari lokasi lain yang hasilnya tidak seberapa. Kadang, kami nekat menebar jaring di dekat bangkai kapal, tapi risikonya sangat besar."
Para nelayan juga menjelaskan bahwa arus laut yang kuat sering kali menjadi penyebab utama jaring mereka tersangkut di bangkai kapal. Meskipun mereka telah berusaha untuk menghindari area tersebut, arus laut yang tidak terduga dapat menyeret jaring mereka ke arah bangkai kapal. Akibatnya, jaring mereka tidak hanya rusak, tetapi juga hilang karena sulit untuk ditarik kembali.
"Kami berharap pemerintah dan pihak terkait dapat segera menyelesaikan proses pengangkatan bangkai kapal ini," harap seorang nelayan muda dengan nada penuh harap. "Kami ingin kembali melaut dengan tenang dan mencari nafkah tanpa harus khawatir jaring kami rusak atau hilang."
Selain mengganggu aktivitas penangkapan ikan, keberadaan bangkai kapal juga dikhawatirkan dapat mencemari lingkungan laut. Karat dan sisa-sisa bahan bakar yang bocor dari bangkai kapal dapat merusak ekosistem laut dan mengancam keberlangsungan hidup biota laut. Oleh karena itu, pengangkatan bangkai kapal ini tidak hanya penting bagi para nelayan, tetapi juga bagi kelestarian lingkungan laut di sekitar perairan Tanjung Pura dan Pulau Nangka.
Tags
Berita