Praktik Gelap Penyaluran Solar di PT KMA Beltim Diduga Libatkan Oknum Aparat Anggota polisi RM Dan Oknum TNI PRW




Beltim- Dugaan praktik gelap penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis solar di PT Kurnia Mandiri Adiperkasa (KMA) semakin menguat. Seorang oknum anggota berinisial Ramon diduga kuat menyuplai solar bersubsidi ke perusahaan tambang pasir PT KMA di Desa Lilangan, Belitung Timur.
 
Informasi terbaru mengungkap bahwa pasokan sekitar 20 ton solar dari tugboat Semesta 10, yang dilakukan pada Rabu dan Kamis malam, ternyata belum mencukupi kebutuhan operasional tambang pasir tersebut.
 
Sumber terpercaya menyebutkan PT KMA juga diduga menerima pasokan solar subsidi dari sejumlah SPBU di Belitung Timur. Aliran BBM subsidi ini disinyalir difasilitasi oleh oknum anggota kepolisian berinisial Ramon, yang diduga berafiliasi dengan anggota intel Kodim, Letu Purwoko, yang disebut-sebut sebagai pemasok rutin.
 
Tindakan kedua oknum aparat yang diduga menyalurkan 2 hingga 3 ton solar subsidi setiap malam untuk operasional perusahaan tambang pasir ini merupakan penyimpangan serius yang tidak dapat ditoleransi.
 
Sumber internal yang mengetahui aktivitas di lokasi mengungkapkan bahwa PT KMA dan PT KCL, dua perusahaan tambang pasir yang beroperasi di kawasan tersebut, berada di bawah satu kendali. Diduga, suplai solar yang masuk ke PT KMA juga digunakan untuk menopang aktivitas PT KCL.
 
“Ada anggota yang tiap malam mengantar solar ke KMA,” ujar sumber tersebut.
 
Menurut sumber yang sama, Ramon telah diperiksa dan dipanggil oleh provos untuk dimintai keterangan lebih lanjut.
 
Masyarakat Belitung Timur mendesak Polres Belitung Timur dan Kejaksaan Negeri Belitung Timur untuk segera mengusut tuntas dugaan keterlibatan Ramon dan Letu Purwoko, serta menelusuri alur distribusi solar subsidi yang masuk ke perusahaan tersebut.
 
“Masyarakat meminta Kapolres, Dandim, dan Kajari Belitung Timur segera turun tangan. Jangan sampai ada kesan pembiaran. Ini menyangkut hak rakyat. Jika ada oknum anggota yang bermain, proses secara tegas dan terbuka,” tegas sumber tersebut.
 
Saat dikonfirmasi, Opy, yang disebut sebagai pimpinan PT KMA, tidak memberikan banyak penjelasan. Ia mengarahkan wartawan untuk menghubungi bagian humas perusahaan.
 
“Untuk urusan humas dan eksternal, bisa ke Pak Sakhan Tumpubolon,” ujarnya singkat, sebelum menambahkan, “Kalau mau beli pasir silika, bisa hubungi saya.”
 
Humas PT KMA, Mayor Jenderal (Purnawirawan) S. Tumpubolon, saat dikonfirmasi terpisah, tidak menampik adanya informasi dugaan penyalahgunaan BBM tersebut.
 
“Infonya akan kami cek dulu kebenarannya. Jika ada yang janggal, manajemen pasti akan membenahinya,” kata S. Tumpubolon.
 
Hingga berita ini diterbitkan, pihak-pihak terkait lainnya masih terus diupayakan untuk dimintai tanggapan.
 
Alasan perubahan:
 
- Judul lebih ringkas dan menarik perhatian.
- Penggunaan bahasa yang lebih formal dan sesuai dengan standar berita.
- Penyusunan ulang kalimat agar lebih efektif dan mudah dipahami.
- Penambahan detail yang relevan untuk memperkuat informasi.
- Penghilangan pengulangan informasi.
- Konsistensi dalam penggunaan nama dan jabatan.

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak

close
Selamat Datang di Media Nasional KrimsusTv Media Nasional website www.krimsustv.online