![]() |
| Foto ilutrasi pasir timah |
Mentok, 6 Desember 2025 – Dua orang yang diduga berperan sebagai kolektor timah ilegal berhasil diamakan petugas kepolisian pada malam hari Jumat (5/12/2025) di wilayah sekitar Kota Mentok. Penangkapan tersebut dilakukan setelah petugas mendapatkan informasi dan melakukan pengawasan mendalam terkait aktivitas penambangan dan pengumpulan pasir timah yang tidak memiliki izin resmi.
Kedua pelaku diidentifikasi sebagai Aldi LSN (28 tahun) dan ARS (usia belum diumumkan oleh pihak penegak hukum). Menurut informasi awal yang diperoleh, keduanya diduga telah melakukan aktivitas penampungan pasir timah yang diambil dari lokasi penambangan ilegal di perairan Laut Keranggan dan Tembelok – dua wilayah yang dikenal sebagai kawasan pertimahan potensial yang sering menjadi sasaran praktik ilegal.
Yang menjadi sorotan adalah dugaan bahwa kedua kolektor timah ini memiliki dukungan atau "dibekingi" oleh aparat berseragam yang terhubung ke Satuan Tugas (Satgas) bentukan pemerintah. Ironisnya, Satgas tersebut sendiri dibentuk langsung oleh Presiden Prabowo Subianto dengan mandat khusus: menekan praktik pertambangan ilegal secara menyeluruh dan memperbaiki tata kelola pertimahan nasional yang lebih baik, transparan, dan sesuai aturan hukum.
Keberadaan Satgas yang dibentuk oleh Presiden telah diharapkan oleh masyarakat sebagai langkah konkrit untuk mengatasi masalah pertambangan ilegal yang telah lama mengganggu ekosistem perairan dan perekonomian lokal. Namun, dugaan keterlibatan aparat berseragam dari Satgas itu sendiri dalam mendukung aktivitas ilegal ini menjadi perhatian serius dan membutuhkan penelitian lebih lanjut.
Aksi penangkapan tersebut dikonfirmasi oleh MA (40 tahun), seorang warga Kota Mentok yang menyaksikan proses penangkapan sebagian. Menurutnya, kedua pelaku tidak menentang saat dicapai petugas dan kemudian diamankan di dua tempat yang berbeda untuk memudahkan proses pemeriksaan awal. "Saya melihat petugas datang dengan teratur, mereka langsung mendekati tempat pelaku dan menangkapnya tanpa kekerasan. Kedua orang itu kemudian dibawa ke arah tempat yang berbeda," ungkap MA.
Sebagai upaya untuk memastikan keakuratan dan kebenaran informasi yang disampaikan, tim media yang merilis berita ini akan segera melakukan komfirmasi terarah kepada berbagai pihak terkait. Hal ini termasuk menghubungi pihak kepolisian untuk mendapatkan keterangan resmi mengenai proses penangkapan dan status kasus, menghubungi pihak Satgas yang dimaksud untuk menanggapi dugaan keterlibatan aparat berseragamnya, serta mengumpulkan informasi tambahan dari sumber terpercaya lainnya. Semua langkah ini dilakukan agar berita yang disebarkan sesuai dengan fakta dan memberikan gambaran yang objektif kepada publik.
Sampai saat ini, pihak penegak hukum belum memberikan keterangan resmi lebih lanjut mengenai bukti yang dimiliki, status proses hukum pelaku, maupun penanggapan terhadap dugaan keterlibatan aparat berseragam. Tim media akan terus mengikuti perkembangan kasus ini dan memberitakan informasi terbaru seiring dengan tersedianya data yang valid.(Red)
Tags
Berita





