Medan - Polisi Sektor Medan Baru menginformasikan bahwa autopsi terhadap jenazah Nico Saragih, seorang wartawan yang bertugas di Kota Medan, dibatalkan meskipun sebelumnya sempat dibawa ke RS Bhayangkara.
Iptu Poltak Tambunan, Kanit Reskrim Polsek Medan Baru, menjelaskan bahwa pembatalan ini disebabkan oleh penolakan dari pihak keluarga almarhum. Pihak kepolisian sebenarnya telah menyarankan agar jenazah menjalani pemeriksaan menyeluruh, termasuk organ dalam, untuk mengetahui penyebab pasti kematian Nico. Namun, keluarga menolak prosedur tersebut dan telah membuat surat pernyataan serta video sebagai bentuk penolakan.
"Kami telah menyarankan untuk dilakukan autopsi, namun pihak keluarga menolak. Surat penolakan dan video sudah kami buat. Bukan dari pihak kami yang tidak mau melakukan autopsi," ujar Iptu Poltak Tambunan, dikutip dari tribun Medan Sabtu (6/9/2025).
Setelah pembatalan autopsi, jenazah Nico dibawa ke kampung halamannya di Kabupaten Simalungun untuk dimakamkan. Pihak kepolisian menyatakan akan terus menyelidiki penyebab kematian Nico yang dianggap tidak wajar karena adanya sejumlah luka di tubuhnya.
Hingga saat ini, polisi telah memeriksa tiga orang saksi, termasuk kekasih almarhum yang sempat bersamanya di kamar kos. Meskipun demikian, Iptu Poltak belum dapat menyimpulkan penyebab luka-luka tersebut.
"Mengenai luka-luka, penyebabnya masih dalam penyelidikan. Untuk mengetahui secara pasti, seharusnya dilakukan autopsi. Saksi-saksi masih terus dimintai keterangan, kurang lebih sudah tiga orang saksi yang diperiksa," tambahnya.
Sebelumnya, Nico Saragih, seorang wartawan dari salah satu media di Kota Medan, ditemukan meninggal dunia pada hari Jumat (5/9/2025). Kematiannya menimbulkan kecurigaan karena terdapat beberapa luka di tubuhnya, termasuk luka di dagu, luka robek di kepala dekat pelipis mata kiri, lebam di sekitar mata seperti bekas pukulan, memar di punggung telapak tangan kanan, serta luka yang diduga bekas gigitan.
Tags
Berita
