PETI Menumbing Menantang Negara, Mesin Tambang Kembali Hidup Pasca Operasi Polisi


Bangka Barat— Operasi penertiban penambangan timah ilegal (PETI) yang digencarkan aparat penegak hukum di wilayah Bangka Barat kembali dipertanyakan. Pasalnya, aktivitas tambang ilegal di kaki Bukit Menumbing masih berlangsung terang-terangan, seolah tak tersentuh hukum.

Pada Senin, 22 Desember 2025, awak media mendapati lima unit mesin Dongfeng aktif beroperasi mengeruk pasir timah di kawasan yang sebelumnya telah menjadi target operasi kepolisian.

Aktivitas ini berlangsung hanya beberapa hari setelah adanya penangkapan pelaku PETI oleh Polres Bangka Barat di lokasi yang sama.

Ironisnya, operasi tersebut tampak tidak memberikan efek jera. Mesin-mesin kembali bekerja, pekerja kembali beraktivitas, dan tambang ilegal seakan hidup kembali tanpa rasa takut.

Berlokasi belakang kebun karet dan pemakaman tepatnya belakang Eks Semelter Bongkoi berseberangan jalan dengan kafe Pelangi. 

Saat awak media memasuki area penambangan yang jelas-jelas dilarang tersebut, hanya terdapat dua pekerja yang sedang beristirahat di sebuah pondok, sementara rekan rekan lainya masih sibuk bekerja. 

Kepada awak media, salah satu pekerja dengan santai membeberkan kepemilikan mesin-mesin tambang yang beroperasi di sekitar lokasi.

“Yang kanan punya Yanto (Yan), yang di atas dua unit punya Pakcik, dan yang ini punya bos kami, Pak Sekcam,” ujarnya.

Pernyataan tersebut mengarah pada dugaan keterlibatan pejabat kecamatan. Namun, hasil penelusuran di lapangan mengungkap bahwa sosok yang dimaksud bukan pejabat aktif, melainkan diduga mantan Sekretaris Camat (Sekcam) berinisial MD.

Yang lebih mencengangkan, mantan pejabat tersebut terlihat langsung berada di lokasi tambang, bahkan mengenakan pakaian dinas, sambil mengontrol para pekerja yang tengah beroperasi. 

Fakta ini memunculkan kesan kuat bahwa aktivitas PETI tersebut dilakukan dengan kepercayaan diri tinggi, seolah hukum tidak lagi menjadi ancaman.

Keberanian para pelaku menjalankan PETI secara terbuka pasca-operasi aparat menimbulkan pertanyaan serius di tengah masyarakat. Apakah ada beking kuat di balik aktivitas ini? Ataukah penegakan hukum terhadap PETI di kawasan Bukit Menumbing hanya bersifat seremonial?

Publik kini menanti jawaban tegas dari aparat penegak hukum dan pemerintah daerah. Penertiban tanpa penindakan menyeluruh dikhawatirkan hanya akan menjadi sandiwara, sementara kerusakan lingkungan terus terjadi dan praktik ilegal tetap merajalela.

Hingga berita ini diterbitkan, awak media masih berupaya melakukan konfirmasi kepada Polres Bangka Barat, pemerintah kecamatan, serta pihak-pihak terkait guna meminta klarifikasi atas dugaan keterlibatan mantan pejabat dan lemahnya efek operasi PETI di kaki Bukit Menumbing.

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak

close
Selamat Datang di Media Nasional Krimsustv Media Nasional website krimsustv.online