Unit Tambang Bertambah, Rakyat Diblokir — Warga Sempan Desak Hentikan Monopoli di Kepala Burung


BANGKA — Ratusan warga Desa Sempan, Kecamatan Sungailiat, Kabupaten Bangka, mendatangi kawasan tambang Kepala Burung milik PT Timah Tbk, Minggu (12/10/2025). Mereka menuntut keadilan atas pengelolaan tambang yang dinilai berat sebelah, karena hanya CV TRM yang diizinkan bekerja, sementara masyarakat setempat tidak diberi akses sama sekali.

Dalam video aksi yang beredar, terlihat pos pengamanan PT Gunung Maras Lestari (GML) dijaga oleh beberapa anggota TNI saat warga berupaya mendekat ke area tambang.
Suasana sempat tegang, namun tetap terkendali ketika JR Januar Rimin alias Kancul — tokoh masyarakat sekaligus pejuang penambang rakyat di wilayah HGU PT GML — menyampaikan orasi di hadapan massa.

> “Kami ini rakyat kecil cuma ingin kerja di tanah sendiri. Tapi yang bisa kerja cuma CV TRM. Kami diblokir, tapi unit terus nambah!” tegas Kancul dalam orasinya.



Warga menilai kebijakan tersebut tidak adil. Di saat mer eka dilarang menambang, unit-unit tambang milik CV TRM justru terus bertambah. Ponton dan alat berat terus berdatangan ke kawasan Kepala Burung tanpa ada penjelasan terbuka dari pihak PT Timah Tbk.

> “Kalau memang dikelola PT Timah, kenapa warga sini tidak boleh ikut? Kami bukan mau melawan hukum, kami cuma ingin keadilan,” ujar seorang warga yang ikut aksi.



Kondisi ini menimbulkan kecemburuan sosial di tengah masyarakat. Mereka menilai situasi di lapangan sudah mengarah pada monopoli tambang terselubung, di mana satu perusahaan mendapat akses penuh, sementara warga lokal kehilangan ruang hidup dan penghasilan.

Warga menegaskan, perjuangan mereka bukan untuk menentang hukum, melainkan memperjuangkan hak ekonomi yang seharusnya juga mereka rasakan. Mereka meminta PT Timah Tbk dan aparat terkait segera turun meninjau ulang sistem kerja sama di lapangan serta membuka kesempatan yang adil bagi masyarakat lokal.

Hingga berita ini diterbitkan, pihak PT Timah Tbk maupun CV TRM belum memberikan tanggapan resmi, sementara aktivitas tambang di kawasan Kepala Burung masih terus berjalan dan penambahan unit baru terus berlangsung.


---

Editorial: Suara dari Tanah Sendiri

Aksi warga Sempan di Kepala Burung bukan sekadar protes tambang — tapi jeritan keadilan dari rakyat yang tersingkir di wilayahnya sendiri.
Ketika izin dan alat berat hanya berpihak pada segelintir perusahaan, rakyat kecil yang menggali dengan tenaga sendiri justru dianggap pengganggu.

Negara dan BUMN mestinya hadir untuk menertibkan ketimpangan, bukan membiarkan rakyat kecil berhadapan dengan pagar besi dan larangan di tanah tempat mereka dilahirkan.
Sebab ketika keadilan tak lagi berpijak di bumi sendiri, suara rakyat akan tetap menggema — dari Sempan hingga ke seluruh Bangka. Tim

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak

close
Selamat Datang di Media Nasional KrimsusTv Media Nasional website www.krimsustv.online